Rabu, 30 Mei 2012

Filled Under:

Para Miliader Muda Dari Go Public Facebook





 Pendiri Dapat Rp 250 Triliun, Tukang Cat Rp 1,8 Triliun   


Penawaran saham perdana atau initial public office (IPO) Facebook mengungkapkan cerita luar biasa. Dengan penawaran senilai USD 5 miliar atau setara Rp 45 triliun, IPO Facebook tak hanya terbesar sepanjang sejarah, tetapi juga paling banyak menghasilkan miliader muda.

Di zaman ini, siapa yang tidak kenal dengan Facebook? Bahkan lebih jauh, siapa yang tidak punya akun di jejaring sosial di internet tersebut. Popularitas semaccam itulah yang membuat situs yang didirikan oleh Mark Zuckerberg,27,tersebut begitu bernilai. Facebook yang menggunakan kode FB untuk sahamnya di bursa kini memiliki nilai IPO jauh melampaui perusahaan mesin pencari terpopuler di dunia maya, Google Inc, yang mencapai USD 1,67 miliar pada agustus 2004. IPO Face-book hanya kalah oleh IPO terbesar di pasar modal AS, Visa Inc, yang mencapai 17,8 miliar pada maret 2008.

Angka uang yang fantastis itu tentunya menggelembungkan kantong para pemegang saham sekarang. Mark Zuckerberg yang memiliki lebih dari 28 persen saham di Facebook di pastikan mendapat bagian terbesar dari rezaki durian runtuh tersebut. Dengan nilai valuasi yang diharapkan mencapai 100 miliar atau sekitar Rp 892 triliun, berarti Zuckerberg bakal menangguk sekitar USD 28 miliar atau sekitar 250 triliun. Tak heran, dia kemudian berjanji hanya akan menerima gaji tahunan USD 1 dari Face-book mulai 2013 atau setelah IPO.

Dustin Moskovitz, temen kamar Mark Zuckerberg yang ikut membangun Facebook, memiliki 7,6 persen saham Facebook yang nilainya tak kurang dari USD 7 miliar atau sekitar Rp 62,5 triliun. Umurnya yang delapan hari lebih muda dari Mark Zuckerbeg membuatnya menjadi miliader termuda di dunia.

Selain mereka berdua, ada 1000 karyawan Facebook yang sontak menjadi miliader. Menurut mantan karyawan Facebook, banyak pihak yang pada saat Facebook berdiri hanya di bayar USD 0,1 Hingga USD 0,25 untuk pekerjaan mereka. Jumlah tersebut sekarang naik berkali-kali lipat hingga puluhan bahkan ratusan juta dolar AS.

Salah seorang diantaranya adalah artis grafiti yang melukis dinding di kantor pusat perusahaaan tujuh tahun yang lalu. David Choe mengantongi USD 200 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun karena lebih memilih upah kerjanya di bayarkan dalam bentuk saham ketimbang uang tunai kala itu.

Lise Buyer pendiri Class V Group, konsultan penasehat IPO Facebook, mengungkapkan, kini banyak muncul pertanyaan penasaran, apa yang akan mereka lakukan saat sudah memiliki kekayaan yang berlimpah? Menurut Lisa, yang membedakan Silicon Valley dengan orang kaya dari tempat lainya-sebut saja Wall Street- adalah mereka tak jor-joran memamerkan kekayaan. Menurut Lise Buyer, ada beberapa kota di sekeliling Palo Alto yang tediri dari rumah besar dengan halaman superluas. Diller ferari, Maserati, McClaren, Posche dan berbagai brand pemium lainya juga gampang dijumpai. “Namun, karyawan yang bijaksana bakal mengikuti jejak pendahulunya dengan meninggalkan mainan mewah mereka di garasi saat hari kerja.”

Para senior masih ingat siapa yang menjadi kaya saat internet kali pertama populer dan kehilangan kekayaan mereka dalam sekejap mata saat pasar sudah tak lagi menganggap hal tesebut menarik. Karena, itulah karyawan Facebook yang masih tergolong berusia muda akan belajar dari pengalaman. Kesalahan yang dibuat oleh pendahulu mereka akan menjadi pembelajaran bagaimana mengelola kekayaan mereka. (ap/cnn/Blomberg/aan/c6/kim)

0 komentar:

Posting Komentar