Rabu, 22 Mei 2013

Filled Under: ,

Munculnya Dajjal dimuka Bumi


Image by :kabarmakkah

Telah terjadi perdebatan pendapat di kalangan para mufassir tentang tempat keluarnya Dajjal. Ada yang mengatakan Dajjal itu akan keluar dari negeri Khurasan, termasuk wilayah Iran. Ada lagi yang berpendapat, bahwa Dajjal itu akan keluar dari negeri yang ada di antara Iraq da Syiria. Pendapat yang terakhir ini berdasarkan hadits berikut :
Pada suatu pagi Rasulullah SAW menerangkan tentang Dajjal, beliau merendahkan dan meninggikan suaranya, sehingga kami seakan-akan dekat dengan sekumpulan lebah (maksudnya kurang bisa memahami tentang apa yang dikemukakan oleh Rasulullah SAW). Pada waktu petang hari kami bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, dan beliau mengetahui kalau kami ingin bertanya. Lalu beliau (mendahului) berkata : “Ada keperluan apa?” Kami menjawab : “Ya Rasulullah, tadi pagi engkau menceritakan tentang Dajjal, engkau menceritakanya dengan suara rendah dan (kadang-kadang) meninggi, sehingga kami merasakan seakan-akan dekat dengan kumpulan lebah (maksunya tidak mengerti). Kemudian Rasulullah berkata : “Selain Dajjal ada yang lebih kucemaskan bahayanya terhadap kamu, tentu aku yang mempertahankan kamu terhadapnya. Dan kalau dia datang, dan aku tidak bersama kamu, maka setiap orang membela dirinya sendiri dan Allah mengganti aku mempertahankan setiap Muslim. Sesungguhnya Dajjal itu adalah seorang pemuda yang sangat keriting rambutnya, matanya celek, seolah-olah aku menyerupakanya dengan Abdul Uzza bin Qathan. Siapa diantara kamu yang mendapatinya (bertemu Dajjal). Hendaknya dibaca permulaan surat Al-Kahfi. Sesungguhnya ia akan keluar di suatu tempat Antara Iraq dan Syam atau Syiria. Lalu ia merusak ke sebelah kanan dan merusak ke sebelah kiri. Hai hamba Allah, teguhkanlah pendirianmu. Kemudian kami bertanya : “Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi ini ?” Nabi SAW menjawab : “Empat puluh hari”. Ada hari yang sama dengan setahun, ada yang sama dengan sebulan, ada yang sama dengan sepekan dan hari yang selebihnya sama dengan hari biasa”. Kami selanjutnya bertanya : “Ya Rasulullah, di hari yang sama dengan setahun itu, cukuplah untuk kami melakukan shalat satu hari (lima waktu) ? “Nabi SAW menjawab : “Tidak, kamu perkirakan saja ukuranya”.kami bertanya lagi : “Ya Rasulullah, berapa kecepatan perjalanan Dajjal di bumi ini ?” Nabi SAW menjawab : “Seperti hujan yang dihalau angin”.
Maka datanglah Dajjal itu kepada suatu kaum, menyeru mereka, lalu kaum itu beriman (percaya) kepadanya dan memperkenankan seruanya. Diperintahkanya langit menurunkah hujan, lalu hujan turun. Diperintahkanya bumi supaya menumbuhkan (tetumbuhan), maka seketiks itu tumbulah tanaman-tanaman. Di waktu petang, ternak mereka pulang lebih besar (gemuk) dari biasanya, susunya besar-besar dan cukup kenyang. Kemudian Dajjal itu mendatangi suatu kaum yang lain, ia menyampaikan seruanya kepada mereka, tetapi kaum itu menolak seruanya. Lalu pergi meniggalkan mereka. Besok paginya negeri tersebut menjadi kering (tidak ada tetumbuhan) dan kekayaan mereka menjadi lenyap. Dajjal melalui negri yang sudah lenggang, kemudian ia berkata : “keluarkanlah perbendaraan kekayaanmu” .dalam waktu sekejap seluruh perbendaraan negri tersebut mengikuti dajjal, seperti pemimpin lebah. Selanjutnya dipanggil lelaki yang masih muda, kemudian ditebasnya hingga tubuhnya menjadi 2 bagian,terlempar sejau anak panah yang dibidikan. Kemudian dipanggil pemuda itu,maka dalm waktu singkat pemuda tadi datang dengan muka berseri-seri dan tertawa lebar. (HR.Muslim)
Pertama kali dajjal muncul tingginya 10 dzira’, tingkah lakunya bagaikan orang shahih, senang mengajak kepada kebaikan. Dengan sikapnya ini, orang yang lemah imanya terjerat dalam perangkapnya. Setelah banyak pengikutnya ia mengaku menjadi nabi. Bagi orang yang imannya teguh, mereka tidak mempercayai pengakuan dajjal ini, sebab mereka tahu bahwa setelah nabi Muhammad SAW sudah tidak ada nabi lagi. Ketika perjalanan dajjal sudah sampai disuatu negri yang ada di antara irak dan syam (syiria), dajjal kemudian mengaku dirinya sebagai tuhan (sebagaimana keterangan hadits diatas ), yang bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati, menumbuhkan tanaman seketika pada bumi yang tandus, mendatangkan hujan sekaligus meredakanya.
Sejak itu orang yang beriman kepada ALLAH menjauhi dajjal dan mendustakan setiap apa yang diucapkannya. Karena orang mukmin tau kalau Allah tidak berjisim, tidak berbentuk dan tidak bisa dilihat. Disamping dajjal itu pendusta, bentuknya sangat menakutkan dan salah satu matanya buta. Antara kedua matanya terdapat tulisan ر ف  ك (kafir).
Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh muslim di atas bahwa lamanya dajjal di bumi ini adalah 40 hari. Namun 40 hari itu lamanya sama dengan 14 bulan 14 hari. Karena satu hari dari 40 hari tadi lamanya 1 tahun, yang 1 hari lagi lamanya seperti 1 bulan, yang 1 hari lagi lamanya sama dengan seminggu, sedangkan untuk hari-hari yag lain lamanya seperti hari-hari biasa ini, yaitu 24 jam. Perlu diperhatikan, dalam waktu sehari yang lamanya setahun, sebulan dan seminggu, kaum muslimin wajib melakukan shalat lima waktu seperti hari-hari biasanya, setiap 24 jam. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW ketika menjawab pertanyaan para sahabat : Kami bertanya :” Ya Rasulullah,di hari yang sama dengan setahun itu, cukuplah untuk kami shalat satu hari (5 kali)? Nabi SAW menjawab : “tidak (cukup),kamu perkiraan saja ukurannya.”.(HR.Muslim).
Untuk itu, kaum muslimin harus memperhatikan tentang perputaran waktu, terutama jam-jam shalat. Ini penting sekali agar shalatnya tidak teledor. Sebab saat gencar-gencarnya fitnah yang dilakukan oleh dajjal dan setan tidak ada lagi tempat berlindug kecuali mendekatkan diri kepada Allah, dengan cara melakuka perintahnya dan menjauhi larangaNya, serta menambah aktivitas beribadah dan bertaqarub kepada Allah, karena Allah-lah yang bisa dimintai pertolongan dari gangguan dan fitnah dajjal. (Sumber: 100 berita dari kubur)

0 komentar:

Posting Komentar